Senin, 26 Maret 2018


2.

Aku mengingatmu lebih dalam saat pagi datang, saat dingin berusaha meninggalkan terganti oleh hangat mentari. Aku menginginkanmu sedalam itu, sepasrah dahan yang ditinggalkan embun. Saat aku tak punya alasan untuk tak beranjak dari mimpi, bangun dan menerima kenyataan kamu tidak dalam pelukan.

Jika suatu pagi aku tidak disampingmu jangan ragu, aku ada. dalam tiap langkah dan hela napas kamu kutemani. Dalam segala penerimaan dan penolakanmu, aku tetap disitu. Pada setiap luka dan keras kepalamu, kamu kusayangi.


Kamis, 22 Maret 2018

Menuliskan, kamu.

Beri aku selembar kertas, akan kutuliskan bagaimana kamu dimataku, bagaimana bibirku mengisahkan kamu dan sisa-sisa meriah dalam kepala.

1.

Jika ini pagi, maka kamu akan berubah petang. Mengisi dingin ke tulang, menyesakkan. Jika ini malam, kamu akan semakin kelam. Meredam jerit dengan tatapan. Tanpa laku, tanpa rima, namun bermakna.

Ada yang paling ku suka, tapi bukan. Bukan seperti yang kamu kira. Bukan saat kamu tersenyum sambil menggenggam tanganku, atau saat mata kita beradu. Seringkali, aku tersipu. Dan merasa tertipu.

Bagian favoritku itu sederhana. Saat kamu jujur. Saat dihadapanku hanya ada laki-laki dengan ego dan amarah. Saat tak segan nada tinggi kamu ucapkan, saat satu-satunya yang terdengar hanya sumpah serapah dan napas yang memburu. Saat hanya ada kamu menahan gelisah dan diamku. Aku suka momen itu, jadilah jujur didepanku serupa apapun kamu.