Mungkin ini pertama kalinya aku
menulis sesuatu buat kamu. Iya. Mau kutulis aja kalo ngomong aku kaku, tulisan
ini nggak manis dan sedikit haru. Tapi ini yang benar-benar ingin aku tulis
buat kamu.
Pertama, selamat menambah angka
satu, terserah berapapun jadinya angkamu biar aja sekedar angka urusan jiwa cuma
kamu yang tau, apalagi dewasa. Kamu yang akan memilih bukan terpaku oleh angka
yang menambah setiap tahunnya.
Kedua, terimakasih. Untuk telah
datang dan diam. Nggak ding, Atika tidak pernah benar-benar diam kamu adalah
salah satu yang datang mau menyalahkan dengan pembenaran. Dan aku selalu
percaya satu hal bahwa kamu tidak akan pergi entah bagaimanapun nantinya,
semoga saja apa yang kupercayai begitua adanya.
Ketiga, tetaplah jadi Atika.
Atika yang seperti Atika, biar aja ucapan diluar sana soal kamu toh dari awal
rumor selalu ada tepat dibelakang namamu. Siapa yang nggak ngomongin kamu? Iyakan?
Jadi biar aja. Mereka yang menjatuhkan adalah alasan kamu harus berdiri, mereka
yang menyanjung adalah jawaban atas usahamu. Tidak ada yang sia-sia. Kamu baik,
sangat amat baik dengan caramu. Sudah, itu cukup.
Keempat, berbahagialah. Ini klise
memang tapi bener Tik, berbahagialah. Berbahagialah sampai aku nih yang jauh
dari kamu ngerasa ikut seneng, sampai nggak ada yang kamu takuti. Sampai bahkan
bahagiamu itu kebawa mimpi dan mungkin bikin nggak bisa tidur. Berbahagialah,
dan berhenti terluka. Entah untuk alasan apapun dan siapapun. Kamu yang selalu
ngajarin aku kuat, selalu disana buat setidaknya negur kalo aku mulai goyah. Jadi
tetaplah seperti itu meski akan semakin susah.
Kelima, jangan berubah. Apapun yang
telah terjadi semuanya dimataku kamu masih Atika yang sama, dan itu nggak akan
aku rubah. Tetap aja jadi Atika yang suka nelpon dijam-jam nggak masuk akal,
yang bisa cerita sedih jadi seneng terus marah balik ke awal lagi. Aku masih
akan terus nungguin telepon-telepon atau cerita-cerita mu itu, drama-drama yang
udah entah kalo difilmkan episodenya nyampe ke seri berapa. Maaf kalo kadang
aku nggak bisa jadi yang bisa nyenengin kamu, tapi aku disini Tik nggak pernah
kemana-mana nggak usah juga kamu nyari beneran deh aku nggak pernah jauh. Jangan
bosan ya sama drama ribet hidup soal aku.
Keenam, Atika. Makasih ya, buat
semuanya aku nggak tau harus bilang apa buat semua yang udah kamu lakuin sadar
atau nggak sadar buat semua muanya yang bahkan aku nggak tau lagi harus ditulis
gimana. Jangan pernah jatuh meski kamu dijatuhkan orang seribu, jangan jadi
lupa bahwa ada orang-orang dibelakangmu yang nunggu, jangan jadi angkuh meski
kamu nyampe kelangit tujuh. Untuk apapun tetap aja jadi dirimu.
Ketujuh, aku sayang kamu. Sayang
dalam artian yang itu, iya. Pingin aku meluk kamu, atau datang bawa kue dan
lilin atau bunga atau coklat kesukaanmu atau nyalain kembang api atau apapun
itu yang kamu minta sekiranya aku bisa ngasih untuk merayakan hari ini. Hari bahagiamu, tapi aku cuma bisa disini berdoa
yang terbaik sebaik-baiknya doa yang kamu minta. Aku nggak bisa nulis yang
manis-manis isinya ya gini semua yang mau kuucapin ke kamu, kamu pernah
terluka, kecewa atau mungkin hilang arah. Tapi kamu sanggup ngelewatin
semuanya, dan berdiri disana jadi bukti bahwa aku pun mungkin bisa. Jadi,
izinkan aku belajar banyak dari kamu.