Kamis, 12 Oktober 2017

Lara.

Bagaimana sudah sempat membayangkan rasanya jadi aku?
Sempat terlintas? Begini, saranku tidak usahlah.

Jangan dibayangkan rasanya memiliki kepala sekeras milikku, atau jangan lah ingin memahami kacaunya hati dan hari yang dijalani.

Dia akan baik-baik saja, selalu. Setelah apa yang terlewati begitulah kiranya mantra yang terucap setiap saat dadanya sesak. Itulah kiranya yang dibayangkan bahwa hujan akan reda meninggalkan tanah basah diluar rumah.

Esok hari dia akan sama, memijarkan lagi nyala api di kepalanya agar meriah atau lain waktu akan menjadi sejuk bagi seorang yang duduk disebelahnya kala terik. Dia akan sama.

Menghidupkan lentera pada malam yang tidak pernah menginginkannya namanya.

0 komentar:

Posting Komentar