Bagaimana sudah sempat membayangkan rasanya jadi aku?
Sempat terlintas? Begini, saranku tidak usahlah.
Jangan dibayangkan rasanya memiliki kepala sekeras milikku,
atau jangan lah ingin memahami kacaunya hati dan hari yang dijalani.
Dia akan baik-baik saja, selalu. Setelah apa yang terlewati
begitulah kiranya mantra yang terucap setiap saat dadanya sesak. Itulah kiranya
yang dibayangkan bahwa hujan akan reda meninggalkan tanah basah diluar rumah.
Esok hari dia akan sama, memijarkan lagi nyala api di
kepalanya agar meriah atau lain waktu akan menjadi sejuk bagi seorang yang
duduk disebelahnya kala terik. Dia akan sama.
0 komentar:
Posting Komentar